Guru Bahasa Indonesia MTs Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Ikuti Workshop Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)
Banyuputih Kidul, 14 Agustus 2025 – Guru Bahasa Indonesia MTs Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Jatiroto, Bapak Iwan Suwandi, S.Pd., mengikuti Workshop Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang digelar pada Kamis (14/08) di MTsS Nurul Islam, Sawaran Lor Kecamatan Klakah Kab Lumajang.
Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) merupakan pendekatan pendidikan yang menitikberatkan pada titik temu antarumat manusia, bukan perbedaan. Menurut Menteri Agama Nasaruddin Umar, KBC lahir dari kegelisahan terhadap berbagai krisis kemanusiaan yang terus berulang. Ia meyakini pendidikan adalah pintu masuk untuk perubahan sosial yang lebih mendalam dan tahan lama.
Kegiatan workshop ini dipimpin langsung oleh Pengawas Madrasah, Bapak Ruli Widayadi, S.Ag., M.A., yang menyampaikan pentingnya penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dalam dunia pendidikan. Kurikulum ini menekankan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik, tetapi juga mengedepankan kasih sayang, penghargaan terhadap siswa, serta penguatan akhlak dan karakter.
Dalam penyampaian materinya, Bapak Ruli menekankan bahwa guru harus mampu menjadi teladan yang penuh cinta kepada peserta didik. “Dengan pendekatan berbasis cinta, guru dapat membangun suasana kelas yang nyaman, ramah, dan menyenangkan sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar,” ungkapnya.
Bapak Iwan Suwandi, S.Pd., sebagai salah satu peserta, merasa sangat terbantu dengan adanya workshop ini. Menurutnya, Kurikulum Berbasis Cinta dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah, karena menghadirkan keseimbangan antara pengetahuan, karakter, dan spiritualitas siswa.
“Workshop ini membuka wawasan baru bagi kami untuk lebih kreatif dan humanis dalam mendidik. Harapannya, ilmu yang kami peroleh bisa segera diterapkan di madrasah demi terciptanya generasi yang berakhlak mulia dan cerdas,” tutur beliau.
Melalui kegiatan ini, para guru diharapkan dapat membawa semangat baru dalam mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Cinta di lingkungan madrasah masing-masing, sehingga pendidikan benar-benar menjadi sarana untuk membentuk insan yang berilmu, beriman, dan berakhlak karimah.
Dokumentasi :
Oleh :
TIM MEDIA