Matahari mulai terbit tapi tetap saja seorang gadis masih tertidur di atas kasurnya dengan pelukan selimutnya yang hangat, tapi tidurnya tidak senyenyak itu, ia terbangun dari tidurnya, gadis itupun berdiri dari kasur sembari memakai sandal empuknya yang sudah siap di pinggir kasur, lalu gadis itupun pergi menuju ke kamar mandi sembari melihat jam yang menunjukkan pukul 07.00, lalu gadis itupun masuk ke kamar mandi
****
Beberapa menit berlalu gadis itupun sudah siap-siap untuk berangkat sekolah, gadis itu berdiri di depan cermin yang sangat besar, sehingga membuat gadis itu melihat dirinya sendiri telah berdiri di depan cermin dengan seragam putih abu-abunya itu, dengan rambut lurusnya yang terurai sebahu namanya adalah “Zayura Nazwa Kirani” gadis yang berumur 17 tahun yang masih menginjak kelas XI MIA “Zayura ayo turun kita sarapan bareng” teriak wanita paruh baya itu “iya ma Zayura turun” jawab Zayura sembari turun dari tangga, sesampainya di lantai bawah Zayura telah melihat papa mama dan kakaknya telah berkumpul di meja makan “pagi ma, pa, kak” sapa Zayura “pagi juga” jawab papa mama dan kakak Zayura serentak “ya sudah ayo sarapan ucap ibu Zayura
****
Setelah mereka selesai sarapan Zayurapun pamit untuk berangkat sekolah “ma, pa Zayura berangkat sekolah dulu ya….” Ucap Zayura “Iya hati-hati ya “Jawab papa dan mama Zayura serentak “oh….jadi gak mau pamitan sama kakak nih ……”ucap Marfel “ ouh….iya Yura lupa” jawab Zayura sambil tersenyum menunjukkan lesung kucing dipipinya sembari memperlihatkan gigi gingsulnya yang membuat Marfel tidak bisa memarahinya “hmmm….. Yura berangkat sekolah dulu ya kak “ucap Zayura “yaudah hati-hati ya adek kakak yang cantik “ucap Marfel sembari mengelus rambut Zayura yang membuat rambutnya agak berantakan “ihh….kakak, kan rambutnya agak berantakan “ucap Yura dengan nada malas
“Maaf….” Ucap Marfel sembari merapikan rambut Zayura “ya sudah sana berangkat nanti kamu telat jangan bolos lagi ya, kalo kamu bolos nanti dimarahin lagi sama papa, sanagih berangkat “ucap Marfel
“yaudah Zayura berangkat “ucap Zayura
“ya hati-hati “ucap Marfel, Zayurapun keluar dari gerbang rumahnya sembari memakai jaket hitamnya lalu menaiki sepedanya
****
Sesampai Zayura didalam kelas, Zayura telah ditunggu oleh teman-temannya
“Yura lo kenapa lama banget sih “ucap Salsa pada Zayura
“iya maaf gue kelamaan “jawab Zayura
“yaudah jangan berantem terus yuk berangkat, gass “ucap Farel
Merekapun pergi dari kelas dan menaiki sepedanya kembali, mereka ingin pergi ke lapangan untuk bolos sekolah dan bermain sepeda di jalan raya beberapa menit berlalu di tengah jalan mereka berhenti sambil bermain sepeda ditengah jalan dengan berbentuk lingkaran sambil memainkan kelaksaon berkali-kali, bersorak-sorakan, tapi Zayura dan teman-temannya tidak sadar kalo mereka sedang diawasi oleh seorang yang sedang berada di dalam mobil berwarna hitam, saat mereka ingin melanjutkan perjalanan, mereka terhenti karna ada sebuah mobil berwarna hitam di tengah jalan, mobil itu menghalangi jalan untuk mereka lewati lalu Zayura yang kesal memencet klaksonnya berkali-kali namun mobil itu masih saja berada ditengah jalan “di dalam mobil itu ada orangnya kan “Tanya Zayura pada temannya, lalu Farel yang ingin tahu siapa orang di dalam mobil itu Farel pun mengintip lewat spion mobil itu dan ya….Farel tahu siapa orang di dalam mobil itu, sepertinya dia sengaja memarkirkan mobilnya di jalan, tapi Farel takut untuk ngasih tau Zayura karna orang dalam mobil itu melihatnya dengan sangat sinis melewati spion mobil “siapa rel” Tanya Zayura, namun Farel tidak menjawab Zayura sudah sangat kesal pada pemilik mobil itu “Woi jangan marker mobil di tengah jalan woi” teriak Zayura
Pintu mobil itupun terbuka terdapat laki-laki yang turun dari mobil itu, laki-laki itu mengenakan baju putih dengan jaz hitam serta kaca mata hitam yang membuat penampilannya sangat rapi, laki-laki itu berjalan menuju Zayura.
“ouhh….jadi ini kerjaan kami kalo sekolah “ucap laki-laki itu sembari berjalan menghampiri Zayura
“e.emm….papa…. “ucap Zayura dengan gugup
“sekarang keputusan papa sudah bulat, papa bakal mondo’in kamu, papa barusan sudah daftarin kami jadi keputusan papa sudah bulat “ucap papa Zayura dengan tegas “tapi pa Zayurakan” “ga ada tapi – tapian keputusan papa sudah bulat Zayura “ucap papa Zayura memotong pembicaraan Zayura
“ayo pulang “ucap papa Zayura
****
Sesampai dirumah ayah Zayura menekan bell rumah yang akhirnya gerbang rumah terbuka terdapat Marfel yang tengah berdiri di depan gerbang melihat papanya dan Zayura sudah pulang, Marfel yang terus saja melihat Zayura menunduk, Marfel heran apa yang terjadi pada Zayura, Marfel yang melihat itu menghampiri Zayura “kenapa Yur “Tanya Marfel “kak, Yura gak mau mondok” isak Yura pada Marfel “ouh …..sekarang kakak tahu kenapa kamu nangis pasti kamu bolos sekolah lagi “ucap Marfel “iya kak, maafin Yura kak “ucap Yura sembari menangis “udah jangan nangis kamu
Seharusnya gak bolos, kan kakak udah bilangan jangan bolos tapi kamu tetap bolos, seharusnya kamu minta maaf sama papa “ucap Marfel “iya kak maafin Yura, Yura nanti mau minta maaf sama papa “ucap Zayura “kak terus gimana dong Yura gak mau mondo “ucap Yura “yaudah nanti kakak bantuin ngomong ke papa ok “ucap Marfel menenangkan ‘beneran kak “Tanya Zayura “iya beneran “jawab Marfel meyakinkan Zayura
****
Pa….ini Marfel pa “ucap Marfel sembari mengetuk pintu kamar papanya “ya masuk “jawab papa Marfel
Marfel pun melangkahkan kakinya ke dalam kamar papanya “ada apa “Tanya papa Marfel, gini pa Marfel mau ngomong sesuatu sama papa “ucap Marfel “pasti tentang Yura kan “tebak ayah Marfel “i.ya pa “jawab Marfel, dengan gugu “Marfel keputusan papa sudah bulat, papa sudah daftarin Zayura di pesantren, ini semua juga demi kebaikan Zayura, siapa tahu kalo Zayura udah mondok Zayura berubah “ucap papa Marfel “papa ingin Zayura jadi anak yang baik “ucap papa Zayura “iya pa….”ucap Marfel
“maafin Marfel ya pa, kalo Marfel merusak keinginan papa “ucap Marfel dengan penuh rasa bersalah “iya gak papa kok papa ngerti kalo kamu itu sayang sama adek kamu, papa bangga punya anak seperti kamu yang penuh percaya diri “ucap papanya Marfel sembari memegang pundak Marfel
Disisi lain ayah Marfel tahu bahwa nanti Marfel akan merasa bersalah pada adiknya Zayura, karna tidak bisa membantunya
“ya sudah pa Marfel keluar dulu “ucap Marfel yang diiringi anggukan papanya.
Marfel pun turun dari tangga dan di bawah terdapat Zayura yang menunggu Marfel turun “yura”
“gimana kak pasti Yura gak jadi mondok “ucap Zayura dengan memotong pembicaraan Marfel “Yura….maafin kakak ya, kakak gak bisa bantuin kamu kali ini, sekarang kakak gak bisa membantah apa yang papa inginkan, kali ini kakak berpihak pada papa karna papa memilih jalan yang benar untuk memondokkan kamu supaya kamu bisa berubah menjadi lebih baik, ini semua demi masa depan kamu dan kehidupan kamu “apa, berarti Yura jadi mondok “ucap Zayura terkejut ‘ iya Yura, maafin kakak ya “ucap Marfel dengan rasa penuh bersalah
“ngak kak, kakak gak salah kok, ini memang salah Zayura seharusnya Zayura dengerin apa kata mama, papa sama kakak, kalo Yura gak boleh bolos, padahal papa udah ngasih tau ke Yura kalo Yura masih tetap bolos Yura tetep bolos Yura bakal di daftarin di pesantren, ya Yura harus berusaha menerima akibatnya “ucap Zayura
“Yura memang adek kakak yang hebat “ucap Marfel sembari mengusap air mata yang tengah jatuh di pipi Zayura yang putih nan lembut
“sudah jangan nangis “ucap Marfel
“sana gih tidur “sembari mengelus kepala Yura dengan pelan
****
Keesokan harinya Zayura pergi ke kamar papanya yakni Pak Andra “pa ini Zayura pa “panggil Zayura sembari mengetuk pintu “masuk “jawab ayah Zayura singkat, Zayura pun melangkah masuk dan membuka pembicaraan terlebih dahulu “pa, maafin Yura ya pa “ucap Yura “iya papa udah maafin Yura kok “jawab Pak Andra
“sekarang Yura janji, Yura bakal nurut sama papa, mama sama kakak, Yura gak mau balap balapan lagi, Yura gak mau bolos lagi, Yura juga mau kok kalo Yura mondok asalkan itu buat kalian bahagia, “ucap Zayura “tapi pa…..kapan Zayura berangkat mondok, terus Zayura mau di mondo’in dimana “Tanya Zayura “6 hari lagi kamu berangkat ke pondok pesantren Al-Kirani “jawab auahnya “dimana itu pa “Tanya Zayura “disebuah pondok sederhana “jawab papanya “kenapa harus yang sederhana pa, kan Yura bisa mondok di pondok pesantren yang terkenal, yang besar dan mewah “Tanya Zayura “Yura sayang, gak semua orang kaya itu harus mondok di pondok pesantren yang terkenal maupun besar dan mewah, kenapa papa daftarin kamu di pondok pesantren yang sederhana, agar kamu mengerti akan kesederhanaan, supaya kalo kamu suatu hari papa bangkrut, kamu terbiasa dengan hidup yang sederhana “jelas Pak Andra pada Zayura
“ouhh….gitu pa, sekarang Zayura sudah mulai mengerti betapa pentingnya kehidupan dan betapa pentingnya kita harus tahu kesederhanaan” jelas Zayura pada ayahnya “tapi, papa gak boleh ngomong bangkrut, Yura gak mau papa bangkrut “ucap Yura “iya itu Cuma kalo suatu hari nanti Yuta “ucap papanya “hmm….tapi papa tetep aja gak boleh ngomong gitu “ucap Zayura “iya-iya “ucap P. Andra
****
Bulan pun mulai muncul menunjukkan sinarnya, saat itu semua keluarga Zayura berkumpul di lantai tiga sembari melihat germelap bintang yang indah, keluarga Zayura sedang menyantap camilan
“Yura besok kita ke mall buat beli baju gamis dan kerudung untuk baju sehari-hari mu di pondok “ucap Bu Nadira yakni Mama Zayura “Ok ma, berarti Zayura punya baju baru dong “ucap Zayura penuh gembira
“beli barang-barangnya juga dong jangan lupa “sambung ayah Zayura “ouh iya “jawab mama Zayura
****
Keesokan harinya keluarga Zayura pun pergi ke mall di perjalanan mereka sambil berbincang-bincang dan memberi tahu Zayura tentang kegiatan di pondok sehari-hari.
Sesampainya di mall Zayura membeli peralatan pondok dan apa yang dibutuhkan Zayura di pondok seperti bunder, alat tulis, baju gamis, kerudung dll. Sesudah membeli semua apa yang Zayura butuhkan merekapun pulang “pa-ma sebentar lagikan Zayura mondok, Zayura pengen jalan-jalan kalo di pondok kan Zayura gak bisa jalan-jalan, minta Zayura pada orang tuanya “bisa kok kalo jalan-jalan di pondok, tapi….didapur….”ejek Marfel “ihhh….kak Marfel Yurakan serius …. “ucap Zayura kesal
“sama, kakak juga serius “jawab Marfel “malahan kakak dua rius “sambung Marfel “udah-udah jangan berantem terus, Yura, nanti kita jalan-jalan di pegunungan, muncak bareng-bareng ok, tapi kita pulang dulu mandi, siap-siap terus nanti kita berangkat menginap di bukit sementara “ucap mama Zayura “yey…..”teriak Zayura yang membuat Marfel terbangun dari tidurnya “heh…lo bisa gak sih jangan berisik, sehari aja, ganggu orang tidur saja “ucap Marfel kesal, Yura yang mendengar itu sangat sedih dan terkejut, karena kakaknya Marfel tidak pernah membentak dan memarahi Zayura, apalagi menggunakan kata-kata lo-gue
Zayura yang mendengar itupun menunduk takut dan menangis Marfel yang menyadari akan kejadian itupun sadar bahwa Zayura adeknya menangis, Marfel binggung kenapa Zayura yang pemberani dan tegas dan banyak ditakuti anak-anak menangis, kecuali kalo soal mondok karena Zayura tidak pernah mempunyai rasa ingin mondok apa lagi di marahi orang yang Zayura sayangi dia pasti menangis, Marfel pun sadar bahwa dia marusan memarahi Zayura dengan kata-kata lo-gue
“Yura….maafin kakak ya…kakak gak sadar kalo kakak marahin Yura, soalnya kakak bangun tidur ucap Marfel penuh rasa bersalah sembari mendungakkan kepala Zayura yang menunduk sembari menghapus air mata Zayura yang tengah jatuh di pipi Zayura yang lembut “iya kak….tapi kakak janji gak marahin Zayura lagi “ucap Zayura “iya kakak janji “jawab Marfel. Disisi lain orang tua mereka yang menyaksikan itupun tersenyum disanalah mereka mengerti betapa adik kakak itu saling menyayangi
****
Sesampai dirumah keluarga Zayura pun sudah siap untuk berangkat muncak, Zayura yang masih berada di kamarnya ia sedang bermain (HP) sembari duduk diatas kasurnya “Zayura ayo turun abis itu kita berangkat “iya ma…..Zayura turun “jawab Zayura sembari, menuruni anak tangga dirumahnya
Sesampainya di lantai bawah seperti biasa keluarga Zayura sudah berada di meja makan, beberapa menit berlalu keluarga Zayurapun selesai sarapan, keluarga Zayurapun siap-siap untuk pergi muncak, lalu keluarga Zayura menaiki mobilnya
****
Sesampainya di puncak, mereka melewati gang dimana disana sudah disediakan garasi untuk kendaraan para pendatang.
Ada salah satu kariawan yang bekerja di wisata gunung itu, ia menghampiri keluarga Zayura
“siang buk, senang bertemu dengan anda, dan selamat dating di wisata ini “sambut kariawan tersebut “iya “jawab keluarga Zayura serentak
“mari buk pak ikuti saya, saya akan mengantar kalian kerumah penginapan yang akan kalian tempati “ucap kariawan tersebut yang diiringi anggukan oleh keluarga Zayura, sesampainya mereka diperumahan puncak, kariawan tersebut memberi tahu dimana rumah yang akan mereka tempati setelah memberi tahu kariawan tersebutpun memberikan kunci rumah mereka “ini pak kunci rumahnya “ucap kariawan itu, ia pun pergi
Papa Zayura pun membuka pintu rumah, lalu keluarga Zayura pun masuk kedalam rumah tersebut
****
Malam sudah tiba, bulan pun menunjukkan sinarnya, Zayura tidak bisa tidur, lalu Zayura memutuskan untuk pergi ke kamar rumah bukit, ia duduk dipohon yang di tata dengan rapi, Zayura terus saja memainkan HPnya, tapi Zayura gagal fokus karena Zayura mendengar suara, suara itu sepertu batu yang dilemparkan ke danau, Zayura pun pergi, kedanau untuk memastikan disana tidak ada siapa-siapa, suara tangis terdengar jelas ditelinga Zayura, Zayura pun terus mencari-mencari dimana suara itu berasal, Yura terus-terusan mencari-cari disekeliling danay, tatapan Yura pun terhenti di jembatan yang berada di tengah danau
Terdapat gadis berambut panjang yang sedang menangis di jembatan itu, Zayurapun berjalan menhampiri gadis itu, ia memberanikan diri untuk pergi kesana dan bertanya pada gadis itu “hy…. “ucap Zayura, gadis itupun menoleh ke belakang dan berdiri dari duduknya “hy “jawabnya singkat “perkenalkan namaku Zayura nama kamu “Tanya Zayura “nama saya Aliza “jawabnya “ouh….”ucap Zayura mengerti “emm….maaf kalo boleh tau kenapa kamu menangis Za “Tanya Zayura heran “emm….aku gak papa kok “jawabnya berbohong “emm aku pulang dulu ya, aku mau tidur “ucap aliza sembari meninggalkan Zayura sendirian, Zayura pun kembali ke perumahannya
****
Keesokan harinya 2 hari di bukit sudah berlalu, saat itu keluarga Zayura sudah waktunya kembali kerumahnya, saat keluarga Zayura siap-siap untuk pulang Zayura melihat sekeliling pemandangan disana untuk terakhir kalinya, Zayura melihat Aliza duduk di jembatan tengah danau seperti biasanya, ia membiarkan kakinya menyentuh air danau, Zayura yang melihat Aliza disana langsung menghampirinya “Aliza “sapa Zayura, Aliza pun bangun dari duduknya “Yura kamu mau kemana kelihatannya rapi banget “Tanya Aliza “ouh…ini, aku mau balik kerumahku “jelas Zayura “ouh…kok cepet banget, perasaan kamu disini cuma 2 hari “Tanya Aliza “iya soalnya 2 hari lagi aku mau berangkat mondok “jelas Zayura “ouh kamu mau mondok Yur “Tanya Aliza “iya Za, emang kamu gak mondok “Tanya Zayura “emm….aku didaftarin mondok sama mama, tapi aku gak mau :ucap Aliza “ouh….berarti kamu mondok atas kemauan mama kamu “Tanya Zayura
“iya Yur “jawab Aliza
“emm….kalo kamu mondok atas kemauan kamu sendiri Yur “Tanya Aliza “em…kalo aku kemauan keluargaku, awalnya aku gak mau, tapi saat aku tahu alas an keluargaku mondoin aku, jadinya aku mau “jelas Zayura “emang apa alasannya “Tanya Aliza
Zayura pun menceritakan apa yang membuat iya di daftarin di pesantren, dan menceritakan tentang dirinya sendiri, beberapa menit berlalu Zayura telah selesai bercerita.
“ouh….jadi gitu Yut, Yura lo beruntung tau gasih, keluarga kamu baik dan perhatian, keluarga lo luar biasa “ucap Aliza
“gara-gara gue dengerin cerita lo, gue jadi berubah pikiran, gue jadi pengen mondok “ucap aliza
“baguslah kalo begitu “ucap Zayura
“ouh ….iya gue mau nanya sama lo, lo mondok dimana “Tanya Zayura “gue gak tau seingat gue di pondok Al…..apa gitu gue lupa “jawab Aliza “ouh…… “ucap Zayura
Disisi lain keluarga Zayura selesai beres-beres, Marfel mencari-cari Zayura, namun tatapan Marfel berhenti pada Zayura dan Aliza “Yura….ayo berangkat, kita pulang “teriak Marfel “ehh….aku dipanggil sama kakak gue, yaudah aku berangkat dulu ya “pamit Zayura
“iya hati-hati, semoga lain kali kita bisa ketemu lagi ya Yur “ucap Aliza “iya “jawab Zayura
Zayura pun pergi berlari menuju keluarganya dan menoleh ke belakang sembari melambaikan tanganya pada Aliza yang dibalas dengan lambaian tangan juga
****
Sesampainya Zayura dirumah, ia sampai pukul 06.00, Zayura dan keluarganya sarapan bersama di meja makan
Beberapa menit berlalu keluarga Zayura sudah sarapan, lalu Zayura menaiki anak tangga di rumahnya, ia pergi ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya diatas kasur, tiba-tiba HP Zayura berbunyi, Zayura pun mengambil HP yang berada di sebelahnya, saat Zayura membuka HP nya, menyentuh layar HPnya, terdapat pesan masuk
*Farel
Farel (Yur lo udah pulang dari puncak)
Zayura (Iya Rel gue dah pulang)
Farel (Berarti masuk dong sekolah)
Zayura (Iya gue masuk)
Farel (Ok, gue tunggu di sekolah)
Zayura (Okok)
Zayurapun melihat jam tengah menunjukkan pukul 07.00 Zayura pun menaruh HPnya di kasur, dan bergegas pergi ke kamar mandi, beberapa menit berlalu, Zayura sudah siap dengan seragam pramukanya, dengan rambutnya yang terikat rapi, ia tersenyum menunjukkan gingsul dan lesung kucingnya, dan mengambil HPnya, Zayura pun menuruni anak tanggal, sesampainya di bawah, Zayura pamitan pada keluarganya “ma…pa, Zayura berangkat sekolah dulu ya “pamit Zayura yang disertai anggukan kedua orang tuanya “kak Zayura berangkat sekolah dulu ya “pamit Zayura “iya….jangan bolos lagi ok “ucap Marfel mengingatkan “ok, jawab Zayura
Zayura pun berjalan keluar dari gerbang rumahnya, lalu ia menaiki sepedanya
****
Sesampainya disekolah, terdapat Pak Sappam yang menjaga sekolah, ia pun membukakan pintu gerbang untuk Zayura, Zayura pun memarkirkan sepedanya, Zayura terus berjalan dikoridor kelas, yang dipandang banyak siswi dan siswa, “Yur “sapa salah satu siswa disana, Yura hanya tersenyum miring yang diiringi teriaan siswa dan siswi, sesampai Zayura dikelasnya “Yura…..”teriak teman kelas Zayura serentak “apa” jawab Zayura singkat
“ouh iya, Yur lo bawa HP, lo gak “Tanya Alex”
“Ya “jawab Zayura “em….sip “ucap Alex
Farel menghampiri Zayura ke bangkunya sembari memagang bangku Zayura “Yur gue mau nanya sama lo “Tanya Farel “nanya apa “ucap Zayura “lo jadi mondok Yur “Tanya Farel “iya “jawab Zayura singkat “terus kalo lo ga sekolah disini lagi, siapa dong ketua geng kita “Tanya Salsa “gue serahin ke Farel “jawab Zayura “hah….gue Yur “ucap Farel terkejut “iya “ucap Zayura, Farel gak berani ngebantah Zayura jadi ia terpaksa harus menerima, apa lagi Farel tau kalo Zayura sedang gak moot, dan bosan serta kesal, karena itu ia tidak ingin membuat Zayura marah “yah gak seru lagi dong kalo gak ada Zayura” ucap Alex “emm….yaudah gimana kalo kita bolos, terus balapan lagi untuk terakhir kalinya, mumpung masih ada Yura “ucap Alex “ngak “sambung Zayura “lo taukan waktu aku bolos ketahuan papa, gara-gara itu gue mondok “ucap Zayura emosi
“gue kira kalian bakal ngertiin aku, ternyata kalian gak bisa ngertiin aku sama sekali, gue kecewa, tau gak sih sama kalian, padahal kita susah, seneng, selalu bareng-bareng, tapi ada apa dengan kalian sekarang “teriak Zayura penuh emosi
“lo kenapa sih Yur “Tanya Alex menahan emosi
“iya lo berubah tau gak sih “ucap Salsa
“iya gue berubah, gue berubah fara-gara kalian “ucap Zayura sembari menunjuk geng tiger yakni nama geng Zayura, tapi ia tidak menunjuk Farel, karena hanya Farel yang bisa mengerti Zayura
“STOOP! Kalian kenapa sih, pikiran kalian kayak Bochil tau gak, kalian ini udah dewasa semua, terus ngapain kalian bertengkar terus, tingkah laku kalian kayak Bochil tau gak “teriak Farel yang ikut emosi “kalian bisa gak sih ngertiin Zayura, kalo kalian diposisi Zayura, pasti kalian akan melakukan apa yang di lakukan Zayura, Tolong! Kalian ngertiin Zayura, kalian ini udah dewasa “ucap Farel, Zayura yang terlalu emosi, kecewa dan kesal tidak kuat melihat itu, rasanya perasaan Zayura bercampur aduk Zayura oun memukul bangku kelas dengan sangat keras, sehingga membuat keadaan dikelasnya hening, Zayura pun keluar dari kelas, Darel yang melihat itu mengejar Zayura, sekarang Farel melihat Zayura menangis di taman, FArel pun menghampiri Zayura, dan duduk disebelah Zayura “udah Yur jangan nangis “ucap Farel “gue gak kuat Rel, gue gak kuat, gue gak bisa nahan perasaan ini, gue kecewa Rel “ucap Zayura bergmuruh “iya Yur, gue ngerti kok apa yang lo rasain “ucap Farel “makasih rel lo selalu ngertiin gue, selalu ada disisi gue “ucap Zayura “iya Yur sama-sama “jawab Farel “gue tau Yur, aslinya keputusan lo untuk mondok itu berat, gue tau lo sayang sama geng tiger, lo masih ingin bareng-bareng sama kita lagi, lo binggung siapa nanti yang akan menjadi ketua geng, di geng tiger “ehh….ternyata geng tiger gak bisa ngertiin lo “ucap farel
“yur”ucap geng tiger serentak tiba-tiba ada di belakang Zayura, lalu memeluk Zayura “maafin kita Yur “ucap 13 geng tiger serentak “em….iya gue udah maafin, kalian kok “ucap Zayura “maafin kami Yur, kami gak tau kalo kami menyakiti hati lo “ucap Alex “iya “ucap Zayura “lo mau berangkat kapan Yur “Tanya Salsa “besok “ucap Zayura”kita boleh gak ikut nganterin kamu beso “Tanya Farel “iya “jawab Zayura “emang lo berangkat jam berapa “Tanya Farel “jam 08.27 “ucap Zayura “berarti kita berangkat jam 08.00 kerumah mu “ucap Farel ‘iya “jawab Zayura
****
Ke esokan harinya keluarga Zayura sudah siap berangkat ke pesantren, HP Zayura bernybunyi ada pesan masuk
*Farel
Farel (Yur kita udah ada didepan gerbang rumah kamu)
Zayura (iya gue turun dulu bukain gerbang)
Zayura pun menuruni anak tangga setelah itu ingin keluar “Yura mau kemana ayo sarapan dulu “Tanya mama Yura “ini ma teman Yura udah dating Zayura bukain pintu gerbang dulu “jawab Zayura yang diiringi anggukan mamanya
Teman-teman Zayurapun masuk dan ikut sarapan bersama keluarga Zayura beberapa menit berlalu keluarga dan teman-teman Zayura pun sudah selesai sarapan
Turun “ucap mama Zayura “ok ma “jawab Zayura, Zayura pun menaiki anak tangga, sampai dikamarnya Zayura langsung berangkat mandi beberapa menit berlalu, zayura akhirnya sudah selesai mandi, seperti biasa Zayura berdiri di depan cermin yang besar, dengan baju gamisnya yang berwarna hitam dan denim dengan krudung plisketnya yang berwarna hitam, ya…..pastinya Zayura terlihat sangat cantik dengan gigi gingsul dan lesung kucingnya itu, apalagi memakai kerudung, zayura memasang liblam di bibirnya, beberapa menit berlalu Zayura pun menuruni anak tangga, belum selesai menuruni anak tanggal Zayura berhenti di tengah-tengah tangga, melihat keluarga dan teman-temannya tertawa dan bahagia, ia malu untuk turun namun Zayura memberanikan diri untuk turun, semua tatapan keluarga dan teman-temannya pun tertuju ke pada Zayura, Farel yang melihat itu tercengan “ga usah sampek segitunya kali Rel “ucap Alex “Zayura cantik ya….”ucap Farel “iya” ucap Alex tanpa sadar, buka hanya Farel saja yang tecengan akan kecantikan Zayura tapi yang lainnya juga
“ya ampun adek kakak cantik banget, puji Marfel “makasih kak “ucap Zayura, yang lain masih saja tercengang dengan kecantikan Zayura
“Subhanallah …..cantik banget kamu Zayura “ucap keluarga dan teman-teman Zayura serentak
“udah…..ayo berangkat nanti keburu telat “ucap ayah Zayura
****
Sesampainya di pesantren ayah Zayura berbincang-bindang dengan Pak Yai, beberapa menit berlalu ayah Zayura memanggil Zayura “Zayura …..sini “ucap P. Andra “iya pa “jawab Zayura sembari menghampiri ayahnya “Zayura perkenalkan ini pak yai, yang mempunyai pesantren ini, Pak Yai ini teman papa dulu “jelas papa Zayura “namamu siapa nak “Tanya Pak Yai “nama saya Zayura Kiyai “jawab Zayuran sopan “ouh…..Zayura nama yang bagus “puji Pak Yai “makasih Kiyai “jawab Zayura
“Zayura salaman pada Kiyai “suruh papa Zayura bukannya salaman tapi Zayura tos ala-ala geng tiger sama Kiyai, teman-teman Zayura yang melihat pun tertawa terbahak-bahak “Zayura salaman yang bener “ucap papa Zayura , Zayura pun salaman dengan benar “tidak apa-apa pak, Zayura masih baru jadi wajar kalo belum tahu “jelas Pak Yai
“ya sudah papa sama mama pulang dulu , kamu yang krasan di pondok, jangan nakal-nakal yang rajin belajar ok “ucap papa Zayura “ok pa “ucap Zayura mengerti “yang rajin ya, jangan nakal-nakal “ucap mama Zayura “jaga diri baik-baik ya adek kakak yang cantik “ucap Marfel “pastinya kak “jawab Zayura
Semangat Zayura, yang rajin belajar, jangan nakal-nakal, jangan pernah lupain kita ya, “ucap geng tiger serentak “iya makasih ya “jawab Zayura, keluarga dan teman-teman Zayura pun pulang meninggalkan Zayura “Azura…..”panggil Pak Yai, “iya abah” “jawab Azura “Zayura….perkenalkan ini anak Pak Yai namanya Azura Indah Angelia, panggil saya Azura “jelas Pak ya? “nama saya Zayura “ucap Zayura pada Azura singkat
“Azura, Zayura akan seasrama denganmu, bersama dengan anak baru barusan itu, “jelas Pak yai “baik abah” jawab Azura dengan sopan
Azura pun mengantarkan Zayura ke asramanya di dalam asrama terdapat gadis cantik yang membelakangi Azura dan ayura, gadis itu sedang mengaji, “dia siapa Azura “Tanya Zayura “ouh….dia anak baru yang di maksud abah barusan namanya Aliza Aqpia Tahira dia sangat rajin, panggil saja aliza “jelas Azura “Aliza….?ucap Zayura mengulangi, nama itu ngak asing untuk Zayura, sepertinya ia pernah dengan nama itu, Zayura pun teringat pada temannya dulu namanya Aliza, ia bertemu dengan Aliza di perdanauan bukit, karena heran ia berusaha mengumpulkan kepercayaan diri untuk memanggil gadis itu “Aliza…..”panggil Zayura, Aliza yang mendengar suara itu langsung menaruh Al-Qur’annya dan berkata dalam hati “suara ini tidak asing “ucap Aliza dalam hati, Alizapun teringat pada Zayura dan melihat ke belakang, terdapat Zayura yang tengah berdiri di hadapannya “Aliza….” “Zayura…..”ucap Aliza dan Zayura serentak “ioh….kalian sudah saling mengenal “Tanya Azura heran “iya, ra kita sudah saling mengenal, kita ga senagaja ketemu dipedanauan bukit “jelas Zayura “Iya, ra “sambung Aliza
****
Malam pun sudah tiba, mereka bertida sudah beres-beres menata lemari bajunya dengan rapi, setelah mereka selesai beres-beres, merekapun tidur di kasur yang telah siap diasramanya, di kasur bawah adalah tempat tidur Azura, sedangkan di tengah tempat tidur Aliza, yang paling atas adalah tempat tidur Zayura, ke esokan harinya, Azura dan Zayura terbangun dari tidurnya, mereka mencari-cari keberadaan Aliza, tapi diasrama tidak ada Aliza, mereka berduapun mandi, setelah selesai mandi mereka pergi mencari Aliza
“Aliza….” Teriak Zayura “oii….”jawab Aliza, mengagetkan Zayura dan Azura “kamu dari mana aja “Tanya Azura “ouh….gue baru saja selesai mandi jawab Aliza “ya sudah, kan sekarang hari Jum’at jadi kita sekarang libur, karena itu ayok ikuti aku ucap Azura “kemana ra ” Tanya Zayura
“nunjukin kalian jalan pesantrenlah biar kalian gak tersesat “ejek Azura “iya” ucap Zayura dan Aliza serentak, beberapa menit berlalu
Azura, Zayura dan Aliza sudah keliling pesantren
“ayo, kita sarapan ke kantin, gue lapeh nih “ajak Zayura pada sahabatnya “ya sudah “ayo jawab Azura
Merekapun makan ke kantin, setelah selesai makan, mereka masih berbincang-bindang, suara adzan pun berkumandang, mereka bertigapun langsung wudzu dan berjama’ah di masjid setelah itu mereka membaca dzikir tanpa henti dan berdo’a “ya allah barokahkanlah ilmu hamba ya Allah”
Do’a 3 sahabat itu
TAMAT