Pernak-Pernik Maulid Nabi

 

Pengertian maulid nabi
Secara bahasa maulid artinya tempat, waktu beranak, lahir (Prof. Dr. H. Mahmud yunus, Kamus ARAB-INDONESIA). Jadi maulid Nabi adalah hari lahirnya Nabi Muhammad saw. Bericara hari lahirnya Nabi Muhammad saw dalam msyarakat sangat menarik, banyak budaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk merayakan hari kelahiran Nabi ini, misal perayaan sekaten di Yogyakarta, kirap ampyang di kudus jawa barat, muludhen di jawa timur dan madura, bungo lado di Sumatra barat, walima di gorontalo, ngalungsur pusaka di garut jawa barat, dan masih banyak lagi budaya di nusantara ini yang tujuannya adalah merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad saw.
Sejarah perayaan maulid
Setelah di telusuri orang yang pertama kali melaksanakan perayaan mauld Nabi adalah Salahuddin Yusuf al-Ayyubi. Beliau adalah panglima yang disegani oleh kawan maupun lawan. Tercatat beliau pernah menjadi pemimpin umat islam tatkala perang salib, yaitu perang yang sangat lama antara orang kristen dengan orang islam, sekitar dua abad atau dua ratus tahun. Ketika umat islam mengalami kekalahan dari tentara salib, sang panglima Salahuddin yusuf al-Ayyubi mencoba mengumpulkan umat islam dan membacakan sirah (sejarah perjuangan) Nabi Muhammad saw untuk memompa semangat juang umat islam, dan ternyata terbukti barokah dari pembacaan sirah tersebut sang panglima berhasil mengalahkan tentara salib. Dari sinilah kemudian perayaan maulid Nabi membudaya.
Hukum melaksanakan perayaan maulid Nabi
Di sini memang tarjadi pro dan kontra terkait dengan hukum melaksanakan perayaan maulid Nabi. Ada sebagian kelompok membid’ahkan (bidl’ah dlalalah), bahkan ada juaga yang sampai menkafikan. Akan tetapi mayoritas umat islam (pengikut terbanyak umat islam/ahlussunnah wal jama’ah) menilai merayakan maulid Nabi adalah dianjurkan. Allah swt berfirman “qul bi fadllillahi wa birahmatihi wa bi dzalika falyafrohu huwa khairun mimma yajma’un.” Artinya: katakanlah dengan karunia Allah dan rahmatNya hendaknya dengan itu mereka bergembira, karunai Allah dan rahmatnya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (QS. Yunus : 58)
Imam Suyuthi dan ibnu Abbas menafsiri karunia Allah dan rahmatnya adalah dengan keberadaan Nabi Muhammad saw . bukankah Nabi Muhammad saw diutus adalah menjadi rahmat bagi seluruh alam? Hal ini di sebutkan dalam al-Quran “wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin” (al-Anbiya:107).
Dari sini sudah jelas bahwa merayakan maulid Nabi Muhammad saw adalah suatu anjuran dari al-Quran, menampakkan kegembiraan atas lahirnya rahmat bagi seluruh alam (Nabi Muhammad saw). Oleh sebab itu mari kita kaum muslim sambut dengan gembira bulan rabiul awal ini dengan memperbanyak sholawat kepada Nabi dengan harapan kita mendapat syafaatnya kelak di hari kiamat.

 

Penulis : Aminuddin, S.Pd.I

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *