STOP BULLYING, Materi MATSAMA Hari ke-3 MTs Miftahul Ulum Banyuputih kidul.

Even MATSAMA memang sudah di program kan oleh madrasah untuk tidak hanya mengenalkan calon peserta didik baru terhadap lingkungan Madrasah, tetapi juga bagaimana mereka dapat mengambil ilmu bagaimana cara menjadi pribadi yang mapan, baik secara jasmani maupun rohani. Rasa aman dan nyaman sangat diperlukan didalam lingkungan madrasah, sehingga didalamnya menjadi tempat belajar yang kondusif bagi siswa/siswi.
Pencegahan Bullying/perundungan terhadap anak perlu disampaikan sebagai materi MATSAMA, yaitu bagi calon peserta didik baru yang akan mengarungi proses belajar selama 3 tahun di MTs Miftahul Ulum Banyuputih kidul ini.
Bully adalah perilaku kekerasan fisik ataupun mental yang mana ada satu orang atau lebih yang melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku kekerasan ini biasa terjadi di lingkungan sekolah dan umumnya menimpa anak-anak dan remaja yang secara fisik lebih lemah dari teman-teman sebayanya.
Tindakan bully tidak hanya terjadi ketika pelaku melakukan kekerasan secara fisik kepada korban, seperti memukul, menampar, atau menendang. Bully juga bisa dilakukan tanpa melakukan kekerasan fisik, seperti mengejek, memanggil seseorang dengan sebutan yang hina, atau bisa juga menyebarkan gosip tentang korban atau mempermalukannya di depan banyak orang.
Dalam salah satu penyampaian “STOP BULLYING” di Putra, Senan, S.Pd. selaku pemateri memberikan pemahaman secara matang kepada calon peserta didik baru bagaimana mereka bersosial yang baik terhadap sesama siswa.
“Kalian ada disini mempunyai tujuan yang sama dan sama-sama memiliki cita-cita, yaitu belajar, belajar dan belajar sehingga pada akhirnya dapat memperoleh ilmu dan pengalaman yang baik. Maka dari itu perlu saling memahami perbedaan antar satu sama lain, tidak boleh kita saling mengejek hanya karena beda kulit, beda postur tubuh, beda kemampuan dan lain sebagainya, prinsip kesetaraan perlu kita bangun bersama untuk menjadikan lingkungan madrasah menjadi lingkungan yang aman, damai, dan jauh dari perundungan” tuturnya
“STOP BULLYING” tuturnya dengan nada menggelegar.
Untuk memberikan contoh suasa yang menyenangkan didalam lingkungan Madrasah, beliau memberikan sedikit permainan kepada peserta MATSAMA dan sesekali mengajak mereka untuk bersholawat bersama untuk menunjukkan rasa kekompakan serta bagaimana cara menghormati perbedaan.
Sedangkan pemateri di putri, Ibu Syayida Miftakhul Wahyu Masitho, S.Sos memberikan pemahaman kepada calon peserta didik baru melalui contoh dalam sebuah Vidio klip, dimana ada seorang santriwati yang sedang dikirim sebungkus besar nasi oleh orang tuanya. Dari 5 teman yang ada di dalam asrama hanya 4 diantaranya yang ajak untuk makan bersama oleh santriwati tersebut, sedangkan yang satu tidak diajak karena dia berasal dari wilayah berbeda, sehingga dia merasa sesih dan dikucilkan oleh teman-temannya. Namun pada waktu yang bersamaan Ketua asrama datang dan langsung menegur serta memberikan pemahaman kepada ke-4 santriwati tersebut sehinggal mereka menjadi sadar bahwa apa yang dilakukan itu salah. Kemudian mereka dengan senang hati mengajak satu santriwati tersebut untuk makan bersama.
“Ini adalah contoh kecil bullying yang sering terjadi dalam kehidupan siswi/santriwati ketika Mereka berada di asrama/pondok” tuturnya.
“Begitupula kita diajarkan bagaimana cara menghindari yang namanya Bullying tersebut.
Hindari Bullying, jangan sampai kita menjadi korban dari Bullying apalagi kita menjadi pelakunya” tuturnya dalam salah satu penyampaiannya.
Kegiatan MATSAMA pada hari ke-3 ini berlangsung dengan tertib dan lancar serta sangat dirasakan manfaatnya oleh calon peserta didik baru.

 

Dokumentasi :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *